JANGAN remehkan kesehatan mulut. Karena jika mulut tidak terjaga, tubuh akan rentan terserang berbagai jenis penyakit. Ingin ingin tahu apa penyebabnya?
Sebagai pintu masuk makanan, mulut adalah bagian tubuh yang bisa menunjukkan sehat atau tidaknya seseorang. Sayang, banyak yang masih menempatkan kesehatan mulut di urutan terbawah.
Padahal, sebagai tempat masuknya benda-benda asing, mulut seharusnya mendapatkan perhatian lebih. Sudah banyak penelitian yang menyebut keterkaitan antara penyakit di mulut dengan masalah pada tubuh secara keseluruhan. Untunglah,mulut lebih mudah dieksplorasi dibanding organ tubuh lainnya.
Mulut kita bisa cepat mengenali gejala penyakit,masalah yang mungkin timbul pun bisa dihentikan agar tidak menjadi lebih parah. Gejala umum yang bisa ditemukan jika ada “kelainan” pada mulut sebenarnya mudah. Pertama adalah munculnya aroma nafas yang tidak sedap.
’’Banyak kasus mengenai aroma mulut tidak sedap yang asalnya justru bukan dari mulut itu sendiri. Kasus yang paling sering terjadi adalah sinusitis ,” kata ahli gigi dan mulut dari Universitas Kentucky, AS, Ted Raybould DMD.
Aroma napas yang tidak sedap ini juga bisa menandakan adanya infeksi kronis atau radang. ’’Kumpulan lendir yang mengalir dari belakang hidung menuju bagian pangkal lidah, akan menjadi makanan bagi bakteri,” kata mikrobiologis dari Universitas Tel Aviv, Mel Rosenberg PhD Ditambahkan Mel Rosenberg PhD, bakteri yang berada di pangkal tenggorokan tersebut mengandung sulfur.
Yaitu sejenis gas dengan aroma yang tidak sedap dan mudah menguap. Gas itu dikenal dengan nama Volatile Sulfur Compound (VSC), yang juga menjadi penyebab nafas tidak sedap. Untuk mengatasinya, menurut Rosenberg adalah dengan memulai mengubah kebiasaan saat berkumur dan menelan ludah.
“Berkumur dengan menggunakan penyegar mulut lebih baik dilakukan sebelum tidur malam hari daripada pagi hari,” kata Rosenberg.
Ini karena mulut memproduksi lebih sedikit air liur di malam hari. Jadi tidak perlu membasmi bakteri seperti yang dilakukan di pagi hari.
’’Semakin lama bakteri tersebut bertahan hidup,akan semakin tajam pula aroma tidak sedap yang akan dihasilkannya. Jadi berkumurlah selama setengah menit dan utamakan bagian belakang lidah,” katanya.
Gejala kesakitan pada anggota tubuh lainnya juga ditunjukkan mulut dengan sariawan. Walaupun hingga saat ini belum ada yang mengetahui apa penyebab sariawan, namun apapun penyebabnya, sariawan akan menyerang jantung jika virus herpes bergabung dengan sariawan.
Dalam sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal kesehatan Circulation, para peneliti menguji beberapa orang yang menunjukkan infeksi awal dari herpes simplex 1 (HSV1) dan memonitor mereka selama 4 tahun.
Ternyata, mereka positif berisiko menderita serangan jantung. Semuanya berawal dari HSV1 yang berdiam di sistem saraf, sampai akhirnya rasa sakit, stres, atau rasa lelah menyerang dan menimbulkan sariawan.Para peneliti mencurigai bahwa saat virus tersebut aktif, timbul respon pada saraf di arteri jantung yang akan memicu gumpalan berbahaya.
Tanda lainnya yang bisa diperlihatkan oleh mulut ketika terjadi gangguan pada tubuh adalah munculnya gusi berdarah. Peringatan yang disampaikan mulut itu adalah terjadinya infeksi yang serius. Bukan hanya gusi yang mudah berdarah dan bengkak saja yang harus dihadapi,tapi kemungkinan ada kanker mematikan yang mengintai tubuh.
Rokok Berbahaya Bagi Gusi
Selain penyakit-penyakit seperti kanker paru dan kanker ginjal, rokok berpotensi merusak gusi yang sehat. Bahkan, peluang mendapatkan penyakit periodontal (gusi) pada orang perokok berat disebabkan oleh merokok. Kehilangan gigi juga dapat diawali karena adanya penyakit gusi yang kronik atau dalam jangka waktu yang lama.
”Penelitian telah menemukan bahwa penggunaan tembakau bisa menjadi salah satu faktor resiko terbesar dalam pertumbuhan penyakit periodontal,” kata guru besar di Universitas Pengobatan Kedokteran Gigi Columbia, David A.Albert DDS MPH. Dr Albert.
Penyakit periodontal (gusi) merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi dari bakteri. Bakteri ini merusak jaringan yang lembut dan keras yaitu dari pulpa gigi sampai ke tulang rahang.
Bakteri awalnya tumbuh pada plak gigi yang tumbuh di sekeliling gusi atau dikenal dengan poket gusi sekitar gigi. Pada tahap awal dari penyakit ini, banyak orang mungkin sadar bahwa gusi berdarah ketika menyikat gigi dan pemakaian dental floss. Sebagai gangguan dari infeksi, gusi mulai bertambah buruk. Bakteriinibergerakdarigigi membentuk poket.
Kemudian poket yang berada diantara gigi dan gusi merusak bagian jaringan pendukung gigi. Pada akhirnya, gigi anda akan sakit atau bisa juga lepas. Perokok lebih banyak mengalami kerusakan tulang yang besar dan poket lebih dalam diantara gigi dan gusi dibandingkan bukan perokok.
Dalam penelitian, perokok mempunyai 3-5 kali lebih besar kesempatan mempunyai kerusakan pada gusi dibandingkan yang bukan perokok.
“Banyak hal bisa dilakukan untuk menjaga mulut, misalnya dengan mengonsumsi buah, rajin menggosok gigi dan tentu saja dengan hidup tanpa nikotin,” terang Albert
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan pesan anda untuk artikel ini tapi JANGAN coba-coba mengirimkan SPAM. Dan jangan lupa untuk mengklik iklan yang ada di blog ini agar blog ini terus berkembang menjadi lebih baik dan berkualitas...1 iklan yang anda klik akan sangat bermakna bagi kami...