Peneliti memecahkan misteri bagaimana hiu menggunakan indera penciumannnya untuk mendeteksi darah di lautan meskipun dari jarak cukup jauh.
Peneliti menunjukkan bahwa hidung hiu menggunakan ‘penciuman stereo’ hingga mampu mendeteksi tidak lebih dari setengah detik, waktu pencapaian bau hingga ke hidung dibandingkan hewan lain.
Ketika pemburu berpengalaman lain membutuhkan waktu lebih lama, hiu telah berada di depan dan berhasil membaui pertama, tulis studi baru-baru ini yang dipublikasikan di Current Biology yang membantu dalam memecahan salah satu misteri pada hiu.Ilmuwan di University of South Florida membuat penemuan setelah melakukan serangkaian tes laboratorium dari delapan hiu smooth Dogfish dan satu hiu cokelat keabu-abuan.
Kepala peneliti Dr Jayne Gardiner menggunakan dua tabung dengan penutup untuk hiu dengan air 50 liter dan menaruh cumi ke dalam tabung tersebut secara bergantian. Gardiner menemukan bahwa ikan bergantung pada kombinasi petunjuk arah serta berdasarkan aroma dan aliran air untuk menjaga diri mereka sendiri menyangkut orientasi dan menemukan apa yang mereka cari.
Kesimpulan ini memberikan gambaran bagi hiu dan hewan lain yang mengikuti jejak aroma berdasarkan perbedaan konsentrasi molekul di air. Ini tampaknya menunjukkan teori air secara fisik merupakan masalah.
Dr Gardiner mengatakan, “Tampak bahwa hewan menggunakan konsentrasi tertentu untuk menentukan bau.”
“Beberapa hewan dilengkapi dengan dua sensor bau, yaitu hidung dan antena, contohnya, dan ini telah diyakini sejak lama mereka membandingkan konsentrasi di masing-masing sensor dan mengembalikan sensor tersebut ke sinyal terkuat,” ujar Gardiner.
“Namun, saat bebauan tersebut jatuh di air, maka hal tersebut menjadi abstrak."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan pesan anda untuk artikel ini tapi JANGAN coba-coba mengirimkan SPAM. Dan jangan lupa untuk mengklik iklan yang ada di blog ini agar blog ini terus berkembang menjadi lebih baik dan berkualitas...1 iklan yang anda klik akan sangat bermakna bagi kami...