"BERKAT petuah Eusebio, Tim Portugal bangkit menggilas Korea Utara 7-0!" ujar Umar. "Eusebio, striker legendaris Portugal, top scorer Piala Dunia 1966 dengan 9 gol--mengingatkan Portugal pernah dikejutkan Korea Utara dengan angka 3-0 baru setengah jalan babak pertama di perempat final! Tim Eusebio saat itu akhirnya unggul 5-3!"
"Nama Eusebio mengingatkan tendangan pisang yang dilakukannya di Piala Dunia 1966!" sambut Amir. "Ini berdasar cerita Kamarudin Panggabean, Komda PSSI Sumut, sepulang nonton Piala Dunia 1966 di Inggris. Di podium saat melantik pengurus Persesi--Persatuan Sepak Bola Siantar--di Siantar Hotel, ia kisahkan tendangan pisang Eusebio! Kata dia, untuk mahir melakukan tendangan itu Eusebio setiap hari berlatih dengan 25 bola selama satu jam!"
"Tapi tendangan pisang bukan trade mark Eusebio da Silva Ferreira kelahiran Mozambik 25 Januari 1942 itu, meskipun secara teknis ia terlatih melakukannya!" tukas Umar. "Menurut catatan AFP yang di-update msn Sport (8-5), trade mark teknik tendangan pisang milik Garrincha, pemain Brasil sezaman Pele yang lahir 1933 dengan nama Manuel dos Santos Francisco! Kekhasan Garrincha bukan cuma banana shot, melainkan juga falling leaf! Bedanya, tendangan pisang melewati “pagar” dengan melengkung lewat samping, sedang daun jatuh setelah melewati atas pagar kepala manusia, jatuhnya melayang ke pojok gawang lawan!"
"Baru ini kudengar soal Garrincha!" timpal Amir.
"Maka itu, rajin membaca dan berselancar di internet!" tegas Umar. "Garrincha mendukung Pele di barisan depan Brasil saat dua kali meraih Piala Dunia, 1958 dan 1962! Meskipun tak muncul dalam line up tim Brasil di tanding pembukaan Piala Dunia 1958 di Swedia, pada tahap lanjutan Garrincha menjadi sayap brilian bagi teenager Pele untuk merebut supremasi dunia! Pada Piala Dunia 1962 di Cile, ia mencetak dua gol lawan Inggris di perempat final, menambah dua gol di semifinal--satu gol tendangan daun jatuh yang menakjubkan saat menekuk 4-2 tuan rumah Cile!"
"Mungkin karena kalah populer dari Pele, nama Garrincha kurang dikenal dunia!" potong Amir.
"Popularitas Garrincha justru hancur oleh tingkah sendiri!" timpal Umar. "Akibat mendapat kartu merah di semifinal Piala Dunia 1962 itu, ia frustrasi dan hidupnya jadi ngawur! Pada 1963 ia tinggalkan istri dan anaknya, menikahi penyanyi terkenal! Hal ini jadi salah satu penyebab Brasil gagal di Piala Dunia 1966! Tapi usai Brasil kembali merebut Piala Dunia 1970, Pele berkata, 'Tanpa Garrincha, saya tak mungkin tiga kali meraih Piala Dunia!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan pesan anda untuk artikel ini tapi JANGAN coba-coba mengirimkan SPAM. Dan jangan lupa untuk mengklik iklan yang ada di blog ini agar blog ini terus berkembang menjadi lebih baik dan berkualitas...1 iklan yang anda klik akan sangat bermakna bagi kami...