Majalah Tempo edisi 'Rekening Gendut Perwira Polisi' sulit diperoleh di pasaran karena telah diborong oknum polisi. Langkah tersebut menunjukan kepanikan atas informasi yang ditulis majalah Tempo tersebut.
"Ini akan membuat image negatif buat polisi atau siapapun yang melakukan itu. Karena itu akan nampak sebagai seseorang yang panik, ketakutan dan tujuan akhirnya untuk mengerem informasi justru tidak berhasil," ujar pengamat komunikasi Ade Armando, Senin (28-6).
Menurut Ade, langkah yang dilakukan oknum kepolisian, sangatlah tidak efektif untuk menghentikan penyebaran informasi. Masyarakat justru akan semakin penasaran dengan hal tersebut dan jika memungkinkan bisa saja diperbanyak dengan cara lain.
"Kalau diperbanyak kan bisa saja Tempo memfotokopi, atau discan kemudian ditaruh di Tempo Online (Tempo Interaktif)," jelasnya.
Ade menambahkan, kalau yang dilakukan oknum polisi tersebut jelas salah di era demokrasi. Sebagai perbandingan, kata Ade, kalau zaman orde baru dilakukan dengan tindakan represif maka kini dengan lakukan pemborongan.
"Apa yang dilakukan sekarang merupakan penyadaran tidak bisa digunakannya metode represif seperti zaman orba. Tujuannya agar informasi tersebut tidak menyebar," tambahnya.DTC/L-1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan pesan anda untuk artikel ini tapi JANGAN coba-coba mengirimkan SPAM. Dan jangan lupa untuk mengklik iklan yang ada di blog ini agar blog ini terus berkembang menjadi lebih baik dan berkualitas...1 iklan yang anda klik akan sangat bermakna bagi kami...