Di sini ane gak akan mengulasnya kembali. Ane cuma pengen cuap-cuap aja. Yah ikutan nimbrung, walaupun kagak nyambung, yang penting gak buat bingung en gak menyinggung (tapi kalo ada yang ngerasa, mohon diafwanin yaa).

Sebuah kasus klasik yang melanda aktivis dakwah. Mulai dari dakwah kampus sampai dakwah kampung. Tentang sebuah kata bernama “UKHUWAH”. Sebuah kata yang memiliki berjuta kekuatan. Sebuah kata yang dapat menghimpun milyaran manusia. Menjalin persatuan. Membangun peradaban. Persaudaraan islam. Jalinan yang diikat oleh tali cintaNya.
“ukhuwah adalah buah dari kualitas keimanan. Semakin bagus kualitas keimanan seseorang, semakin bagus pula pemahaman dan penerapan nilai ukhuwahnya. Karenanya imam syahid Hasan Al Banna menegaskan, dakwah dibangun di atas keimanan yang melahirkan ukhuwah dan jama’ah yang membawa kepada persatuan.” (hatur tengkyu buat seseorang yang telah melayangkan taujihnya ke HP ana. Semoga ia bukan sekadar tulisan ato sms gratisan yang mubadzir kalo ga digunakan. Apalagi kalo cuma numpang buang bonus pulsa, emang HP ane tempat sampah?! Jika kata-kata keluar dari hati, maka akan masuk ke hati. Jika dari lisan, ia hanya lewat pendengaran. Dan jika dengan tulisan, ia mudah terlupakan. Semoga ia bukan sekadar taujih tapi tertanam di hati, tertancap di sanubari, dan berakar di uranadi, lalu terwujud dalam amal sehari-hari. Amiien)
nah, yang ana tulis di sini adalah kasus renggangnya jalinan ukhuwah antar aktivis dakwah. Sebenarnya pokok bahasan ini luas banget, tapi ana lebih menyoroti ukhuwah antara ikhwan dan akhwatnya. Dan ana hanya memotret yang terjadi di kampus ana (kalo ada kesamaan dengan kampus lain, semoga aja cua-cuap ini bisa jadi bahan sharring dan mengantarkan pada forum diskusi untuk pembahasan lebih lanjut. Tafadhol kalo ada yang mau menanggapi, mengkritisi, mengomentari, atau sekadar memberi solusi)
jadi, begini ceritanya...
Stok ikhwan di kampus ane tuh terbatas. Sampai-sampai UKKI (Unik Kegiatan Kerohanian Islam) salah satu LDK di kampus ane diubah kepanjangannya menjadi Unit Kegiatan Kekurangan Ikhwan. Ane sich sepakat aja. Wong kenyataannya emang begono (eh, begitu). Nah karena minimnya jumlah ikhwan, maka banyak dari mereka yang double, tripel, bahkan kuartet amanah. Mau gak mau mereka harus mau (sami’na wa atho’na) menerima amanah, karena gak bisa dipungkiri peran ikhwan memang sangat dibutuhkan (ayo donk ikhwan, rekrutmennya lebih semangat lagi yaaak. ALLAHU AKBAR!) kalo dibuat perbandingan, ikhwan dan akhwat bandingannya 1: 5 (data sementara yang dapat terdeteksi). Tuh kan, melebihi sunnah rasul (ups! Afwan, gak ada hubungannya koq). Wajar sie...sekadar informasi, kampus ane memang pendidikan, jadi kaum hawalah yang lebih dominan. Tapi bukan berarti ikhwan gak bisa menambah jumlah kader dakwahnya kaaaan...??

Sedikit gambaran, kampus ane tu objek dakwahnya beragam dan rada-rada sulit. Kutu, kupu-kupu, kura-kura, kutilang, sampai kunang-kunang bertebaran di kampus ane (wah kebon binatang donk!). maksudnya karakter mahasiswanya beraneka ragam. Ada jenis kutu (kuliah-tugas), julukan ini buat mereka yang SO (Study Oriented). Trus ada kura-kura (kuliah-rapat, kuliah-rapat), tipe mahasiswa yang aktivis. Yang paling banyak nih yang tipe kupu-kupu (kuliah-pulang, kuliah-pulang), penyakit home-sick nya kambuh. Yang paling parah dan berbahaya adalah kutilang (kuliah-tidur-ngilang), habiz kuliah kerjanya tidur, truz kalo dikasih amanah menghilang entah ke mana, diajak syuro nggak datang, disuruh jadi panitia menghindar. Wadooww...capede!! Ada juga yang tipe kunang-kunang (kuliah-nangis, kuliah-nangis), he...he...yang ini ngarang sendiri. “Mokso” nih namanya! Apa ya enaknya? Whatever! (selengkapnya, baca di http://masawie.wordpress.com Matur suwun Mas ilmunya

Kembali ke soal ukhuwah. Jadi ikhwan2 di kampus ana lagi pada kendor semangat dakwahnya, alasannya karena ikhwan merasa gak dipeduliin ma akhwat yang jumlahnya jauh lebih banyak dari si ikhwan. Karena ikhwan sangat terbatas dan amanah mereka juga banyak yang double, maka para akhwat gak mau ngerepotin. “Kalo bisa ditanganin sendiri, kenapa harus dikerjain ma ikhwan? Ikhwan dah cukup sibuk dengan amanah dakwah, kuliah, ma’isyah, dsb. Qta gak mau dibilang akhwat manja”, kata si akhwat. Jadi akhwat di sini tu pada mandiri, lemper (lembut tapi perkasa), tangguh en militan (amiiin). Istilahnya kalo di sini, akhwat naik mercy, ikhwannya naik dokar. Jadi akhwat yang bergerak cepat. Akhirnya timbul prasangka dari si ikhwan, “qta kayak gak berguna, seolah-olah akhwat yang menjadi qiyadah, dan qta jundinya. Persaudaraan dah tinggal nama. Kata ukhuwah islamiyah juga hanya slogan. Kerjanya nafsi2, infiradhi, ga ada amal jama’i. Sama saudara sendiri aja gak kenal. Yang mana saudara ana? Ikhwan-akhwat hanya sebatas partner kerja. Dateng syuro, jadi penitia, sudah! Kalo sodaranya lagi ada masalah, cuek aja! Kalo sodaranya lagi futur, dibiarin! Di mana kata ukhuwah?”, kata salah seorang ikhwan saat forum sharring di dauroh ADK (aktivis dakwah kampus) beberapa hari yang lalu. Gitu... jadi ikhwan di sini butuh perhatian, perlu di motivasi ma akhwatnya. Nah, takutnya ntar malah timbul fitnah. Apalagi kabarnya sekarang VMJ sudah menyebar di komputer2 hati para ADK di sini. Duh...gawat kan?! Qta (akhawat) jadi bingung. Maunya ikhwan tu ukhuwah yang seperti apa? Ana juga ikut2an pusing nih, karena ini bisa jadi hambatan dakwah juga. Kurangnya koordinasi ikhwan-akhwat juga sering menimbulkan misscomunication, missunderstanding, dan mis-mis yang lain.
Nah frens fillah...mungkin diantara kalian ada yang punya solusi, gimana cara membangkitkan semangat juang ikhwan tanpa harus menimbulkan fitnah. Atau ngasih jawaban sebenarnya ukhuwah yang gimana sih yang diinginkan para ikhwan? sampai mana batasan yang diperbolehkan (syar’ie) dalam berinteraksi ikhwan-akhwat? Adakah yang bisa membantu kebingungan ana? Yah, sekali lagi ana masih belajar dan akan terus belajar. So, bagi-bagi ilmunya doonk....
Jazakumullah khairan katsiir atas tanggapan, komentar, jawaban dan solusinya...
ditunggu yaaaks!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan pesan anda untuk artikel ini tapi JANGAN coba-coba mengirimkan SPAM. Dan jangan lupa untuk mengklik iklan yang ada di blog ini agar blog ini terus berkembang menjadi lebih baik dan berkualitas...1 iklan yang anda klik akan sangat bermakna bagi kami...